PHR Mengaku Belum Menerima Hasil Investigasi Pihak Manapun Terkait 6 Tewas Diduga Kecelakaan Kerja

PHR Mengaku Belum Menerima Hasil Investigasi Pihak Manapun Terkait 6 Tewas Diduga Kecelakaan Kerja

Kabar Pekanbaru - Sejak diambil alih dari PT Chevron Pacific Indonesia dikabarkan sudah delapan karyawan mitra kerja PT Pertamina Hulu Rokan yang tewas di lokasi kerja.

Dari 8 pekerja yang tewas itu, dikatakan enam diantaranya karena sakit dan meninggal di lokasi kerja, sementara dua orang lainnya meninggal karena kecelakaan kerja.

SAtas temuan ini Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Riau, Imron Rosyadi, menyebut pada media akan melaporkan temuan ini ke Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Pertamina Pusat, SKK Migas dan Kementerian ESDM.

Menurut Imron, laporan itu terkait kecelakaan kerja memang terdapat persoalan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

"Ya, jadi ada persoalan di K3 itulah kenapa kami minta rapat khusus dengan SKK Migas Pusat dan Kementerian ESDM. Jadi kita ingin beberkan persoalan K3 di lapangan ini yang memang harus diperbaiki secara fundamental di sektor Migas ini," tegas Imron, Kamis (2/2/23).

Rudi Ariffianto menjelaskan soal penyebab kecelakaan kerja yang terjadi di PHR. Menurutnya, sejauh ini hal itu masih dalam proses investigasi.

"Sampai dengan saat ini ada enam pihak yang melakukan investigasi, yaitu Pertamina Grup termasuk PHE dan Persero, Disnaker, Dirjen Migas, Polda Riau dan SKK Migas. Kami berkolaborasi dalam melakukan investigasi yang menyeluruh dan saat ini sedang berjalan. Kami masih menunggu hasil final, apapun temuan dan rekomendasi-rekomendasi dari berbagai pihak akan kita laksanakan sebaik-baiknya," jelas Rudi.  Lanjutnya, PHR hingga kini belum menerima hasil investigasi dari pihak manapun.

"Ada tahapan-tahapan investigasi yang komprehensif. Semua kita lakukan cross check, yang melakukan investigasikan multi pihak sehingga validitasnya dapat dipertanggungjawabkan," pungkas Rudi.**