Aktifis ini Sebut APDESI Langkat Tak Berfaedah, Di Duga Di Salah Gunakan Bela Koruptor

Aktifis ini Sebut APDESI Langkat Tak Berfaedah, Di Duga Di Salah Gunakan Bela Koruptor

Photo : Zulham Efendi Ketua Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup Langkat (LKLH) yang juga Ketua LPMD Desa Pem. Tengah.

Langkat - Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Langkat menjadi soroton oleh Zulham Efendi Ketua Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup Langkat (LKLH) yang juga Ketua LPMD Desa Pem. Tengah.

Zulham mengatakan bahwa keberadaan APDESI di duga tidak berfungsi dan keberadaannya terkesan di duga hanya dijadikan para Kepala Desa sebagai ajang untuk kekuatan korupsi secara berjamaah yang kerap di lakukan Kades di wilayahnya masing - masing, Kamis (22/12/2022)

"Di duga Apdesi Langkat tak berfaedah, di duga di salah gunakan bela koruptor, hal ini dapat di buktikan dengan kasus yang menimpa kades desa Halaban tentang proyek SPAM Kecamatan Besitang yang tidak rampung sampai sekarang, ini kasusnya di kacabjari Pangkalan Brandan di duga hal ini pulalah yang juga dimanfaatkan oleh oknum - penegak hukum untuk bermain dan ulur tarik kasus," ungkapnya

Lanjut Zulham mengatakan bahwa, saat ini yang sangat memiris hatinya sebagai masyarakat adalah tidak adanya proyek - proyek yang di kerjakan di desa

"Miris kali bang,  tak ada proyek yang di kerjakan, sebagai contoh desa pem.tengah sendri sebagai desa tempat saya tinggal tidak ada satupun pembangunan yang berjalan padahal kadesnya sudah bertugas hampir lima bulan seharusnya ada tiga titik kegiatan proyek yang seharusnya tetap di kerjakan pada tahun ini namun para Kades lebih memilih Bimtek terus kemana - mana yang di naungin oleh APDESI, sementara kita tidak tahu sejauh mana manfaat Bimtek tersebut karena yang kami tahu menurut pengakuan seorang kades yang namanya tidak mau di sebut, kegiatan Bimtek itu hanya untuk menghambur- hamburkan uang saja, alias jalan - jalan kades saja, tak di ikut salah, di ikut tak jelas manfaatnya," ujarnya

Dirinya juga mempertanyakan fenomena yang terjadi dan apa fungsi APDESI Langkat

"APDESI yang katanya sebgai wadah dalam memperjuangkan aspirasi kades- kades untuk kesejahteraan kehidupan masyarakat setempat tapi pada kenyataannya berbanding terbalik, bohong itu semua," katanya kesal

Zulham mengatakan bahwa Gubernur Sumatera Utara pernah marah pada saat pertemuan di Kantor DPRD Langkat tekait Kepala Desa yang hobinya Bimtek

"Pak Edy Rahmayadi Gubsu marah - marah kepada pejabat - pejabat desa yang selalu mengikuti kegiatan Bintek keluar propinsi, beliau mengatakan tidak ada gunanya, andai bimtek, cukup Lokal saja,"  katanya sambil menirukan bahasa Gubsu

Zulham juga mengatakan dalam keterangan persnya mengatakan bahwa menurut catatannya tahun ini saja sudah lima kali Bimtek yang dilakukan pejabat desa sekabupaten langkat

"Sudah berapa duit yang terkuras hanya untuk kegiatan Bimtek, wajar saja jika pembangunan didesa tidak terwujud," jelasnya

Dirinya juga bermohon kepada  pemerintah khususnya Gubernur Sumut, Bupati Langkat serta penegak Hukum  segera Evaluasi keberadaan APDESI Langkat

"APDESI Langkat harus di evaluasi jika tidak membawa keuntungan dan kemaslahatan umat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di daerah mereka, tinggal bubarkan aja APDESI Langkat," katanya

Zulham mengatakan bahwa sebagai masyarakat sangat kecewa semenjak pemimpin APDESI masuk penjara

"Kita sangka makin bagus kinerja para kades sekarang ini, eh makin parah rupanya alias tak ada kapok - kapoknya, apa lagi saat ini APDESI dipimpin oleh yg baru Saudara Hasan Basri yang juga merupakan kades Ara condong kec.canggang, yang kemaren merupakan sekjen APDESI lama," ucap Zulham dengan geram

Menutup keterangan Persnya Zulham mengatakan bahwa dirinya berharap Para Kades mengelola Dana Desa bersama masyarakat setempat tanpa campur tangan APDESI

"Biarkan para kades tersebut yang mengelola dana DD & Add nya bersama masyarakat setempat, Apdesi tak perlu ikut campur alias mencari - cari kesempatan, mempreteli uang - uang tersebut dengan cara membuat judul - judul untuk buat ini dan itu, karena sepengetahuan kami semenjak adanya dana Add & DD inilah,semuany bermaen alias membuat judul judul," pungkasnya. **