Kemacetan Makin Parah, MARAK SUMUT Sebut : Pemasangan Median Jalan di Karya Wisata Johor Terkesan Kejar Proyek

Kemacetan Makin Parah, MARAK SUMUT Sebut : Pemasangan Median Jalan di Karya Wisata Johor Terkesan Kejar Proyek

Photo : Indra Mingka Ketua MARAK SUMUT

Medan - Kemacatan di sepanjang jalan di Kecamatan Medan Johor semakin parah semenjak di pasangnya median di tengah jalan tersebut membuat Indra Mingka Ketua Mimbar Rakyat Anti Korupsi Sumatera Utara (MARAK SUMUT) angkat bicara.

Indra Mingka mengatakan bahwa pemasangan median jalan di tengah jalan Karya Wisata Medan Johor bukannya mengurangi kemacetan, namun menambah kemacetan yang semakin parah dari sebelumnya, Kamis (15/12/2022)

"Pemasangan median jalan itu bukan membawa solusi tapi malah makin memperparah kemacetan di Jalan Karya Wisata Medan Johor," ungkapnya.

Dirinya juga mengatakan bahwa pemasangan median jalan tersebut di duga tanpa kajian terlebih dahulu

"Pemasangan median jalan tersebut di duga tanpa kajian dan hanya memikirkan hanya kejar kegiatan proyek akhir tahun," ujarnya

Berdasarkan Informasi yang di himpun awak media, Sejak Jalan Karya Wisata Medan dipasangi median atau pembatas jalan, banyak warga resah dan mengeluh. Pasalnya, keberadaan median jalan itu justru menimbulkan kemacetan parah di sana.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dishub Medan, Gultom R Parlin menepis tudingan itu. Dia menilai kemacetan di Jalan Karya Wisata bukan hanya dikarenakan adanya pemasangan median jalan.

"Sebenarnya kemacetan tersebut bukan hanya disebabkan adanya median itu," ujarnya Rabu (14/12/2022).

Gultom menyebut faktor lain yang mengakibatkan kemacetan di Jalan Karya Wisata yakni adanya perbaikan jalan "Tapi juga karena adanya pembetonan di Jalan Karya Jaya, makanya menumpuk kendaraan di jalan itu," tuturnya.

Selain itu, dia bilang masyarakat di sana belum terbiasa atau menyesuaikan diri dengan kebijakan pemasangan median jalan. Kemudian Gultom mencontohkan lalu lintas yang ada di Jalan Sisingamangaraja.

"Itu juga dipengaruhi oleh pola perjalanan lama masyarakat, yang biasanya bisa mengakses jalan itu seperti dulu tiba-tiba dibuat median yang pada akhirnya mengubah pola perjalanan warga," sebutnya.

"Sama hal seperti di Jalan Sisingamangaraja dulu ketika di tutup beberapa simpang, pada akhirnya pengendara itu terurai dengan sendirinya dan membentuk pola perjalanan baru tergantung tujuan masing-masing," tuturnya.

Walaupun begitu, keluhan dan keresahan warga terkait keberadaan median tersebut akan dibahas oleh Dishub bersama Dinas Pekerjaan Umum sebagai pihak yang memasang median, dan kepolisian.

"Pun begitu, dalam waktu dekat Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, dan pihak kepolisian akan melakukan rapat evaluasi, nanti masukan warga itu akan kita bahas di rapat nanti," tutupnya.**