Pelaku Kekerasan Perempuan Dan Anak Belum Di Tangkap, Ketua Garnita Malahayati Nasdem Medan Angkat Bicara

Pelaku Kekerasan Perempuan Dan Anak Belum Di Tangkap, Ketua Garnita Malahayati Nasdem Medan Angkat Bicara

Photo : Lailatul Badri Ketua Garnita Malahayati Nasdem Kota Medan

Medan - Belum di tangkapnya Pelaku Kekerasan Perempuan dan Anak yang sedang di tangani Polrestabes Medan atas laporan Vivi Novita Yanti (27) dan Nezza Syafitri (32) membuat Lailatul Badri Ketua Garnita Malahayati Nasdem Kota Medan angkat bicara.

Lailatul Badri mengatakan dirinya berharap saat ini seharusnya tidak ada lagi warga yang mengadu tidak di tindak lanjuti, Jum'at (11/11/2022)

"Jangan ada lagi perbedaan orang kaya dan orang miskin, Kalau orang kaya cepat di tanggapi, kalau orang miskin susah di tanggapi  tak boleh lagi gitu lagi, Polisi Presisi ini seperti apa,?" ungkapnya.

Lanjut Lailatul Badri mengatakan Berdasarkan Informasi yang di himpunnya, pada tahun 2019 Data dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) dan Pemerintah Kab./Kota se Sumatera Utara pengaduan masyarakat terkait korban kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mencapai 942 korban

"Maraknya kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak menimbulkan adanya fenomena gap gender, Kondisi dimana adanya perasaan superioritas dan lebih besarnya kekuatan antara satu gender ke gender yang lain yang kemudian menciptakan adanya kesenjangan sehingga terjadi pergerakan dan potensi perempuan terhalangi. Keterbatasan kesetaraan perempuan dalam karir dan peran politik masih tergolong minim. Kekerasan yang terjadi perempuan dan anak tidak akan terjadi ketika perempuan dan anak di rendahkan atau ditaruh posisinya dibawah gender lain. Padahal, lebih dari itu perempuan mampu berperan, menyuarakan pendapat, memimpin dan bahkan memberikan sebuah perubahan" ungkapnya


Lanjut Lailatul Badri mengatakan bentuk kekerasan yang terjadi antara lain adalah kekerasan fisik, psikis, eksploitasi, trafficking, penelantaran dan bentuk kekerasan lainnya.

Oleh karena itu Lalilatul Badri memberikan Pernyataan Sikap bagwa dalam rangka penyelesaian kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, terdapat 7 poin rekomendasi yang dicanangkan oleh berbagai instansi, organisasi perempuan, komunitas, dan aktivis perempuan. Poin yang direkomendasikan antara lain:

1. Pemberian kesempatan dan pengambilan keputusan pada perempuan

2. Mendorong terciptanya relasi yang aman dan nyaman.

3. Mendorong perempuan untuk menempati posisi strategis

4. Mendorong kerjasama yang kuat antara perempuan dengan pemerintah. 

5. Mendorong perempuan untuk berperan dalam perdamaian dan kekerasan

6. Mendorong perempuan untuk ikut serta dalam pencegahan intoleransi 

7. Mendorong perempuan untuk ikut berperan dalam penceghan perdagangan perempuan dan anak, serta perkawinan usia anak.

"Secara sederhana, perempuan dan anak hanya ingin dilihat sebagai seorang individu dan manusia, tanpa melihat gender mereka apa. Diperlakukan tidak menyimpang, tidak terus menerus menjadi korban pelecehan seksual, korban kekerasan, dan mendapatkan hak yang sama dalam segala aspek kehidupan. 

"Perempuan dan Anak adalah bagian dari kita. Jaga perempuan dan anak di sekitarmu sama seperti kamu menjaga diri sendiri, dan layaknya seorang manusia" katanya

Lailatul Badri berharap Kapolrestabes Medan segera menangkap pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dialami Vivi Novita Yanti dan Anak kandung Nezza Syafitri

"Bukan laki-laki yang hendak kami lawan, melainkan pikiran kolot dan adat usang, saya kutip kalimat RA Kartini bang, Stop kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Kami Minta Kapolrestabes Medan segera tangkap pelaku kekerasan terhadap Vivi Noviyanti dan anak kandung Nezza Syafitri" pungkasnya. 

Sebelumnya di beritakan,  Neza Syafitri dan Vivi Warga Jalan Seto Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Area Kota Medan mengungkapkan jeritan hatinya kepada awak media terkait pelaku kekerasan terhadap anak dan perempuan yang sedang mereka laporkan ke Polrestabes Medan 

Vivi mengatakan bahwa dirinya berharap Kapolrestabes Medan segera menangkap empat pelaku pengeroyokan terhadap dirinya yang hingga saat ini masih berkeliaran, Kamis (10/11/2022)

"Saya berharap Kapolrestabes Medan menangkap pelaku pengeroyokan terhadap saya yang masih berkeliaran, saya minta perlindungan dan keadilan,  dengarlah jeritan suara saya yang miskin ini pak," ungkapnya sedih

Sedangkan Nezza yang merupakan tetangga Vivi mengatakan bahwa dirinya juga melaporkan kekerasan terhadap anaknya yang masih duduk di bangku sekolah SMA kelas 1 ke Polrestabes Medan

"Sudah 3 bulan laporanku di Polrestabes Medan bang, hingga saat ini pelakunya masih berkeliaran dan belum di tangkap," katanya

Lanjut Nezza mengatakan bahwa dirinya mendengar laporan Relawan Bobby Nasution langsung di tanggapi dan pelakunya diamankan setelah dua hari di laporkan

"Kami ingin mendapat perlakuan yang sama dengan Relawan Bobby Nasution yang melaporkan penghina Walikota Medan kemudian dua hari setelah di laporkan pelakunya di amankan oleh Pihak Polrestabes Medan," katanya

Berdasarkan catatan awak media : 

Vivi Novita Yanti (27) Warga Jalan Seto Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Area dengan Laporan Polisi Nomor : STTLP/3234/X/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMUT tanggal 19 Oktober 2022, Perkara secara bersama melakukan kekerasan terhadap orang atau penganiayaan

Nezza Syafitri (32), Warga Jalan Seto Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Area dengan laporan polisi Nomor : STTLP/2081/VI/2022/SPKT POLRESTABES MEDAN/ POLDA SUMATERA UTARA,  Tanggal 29 Juni 2022, Perkara Kekerasan Terhadap Anak.**