15 Juta JU Masuk Arab Saudi, LaNyalla Minta Pengawasan Jemaah Umrah RI Diperketat

15 Juta JU Masuk Arab Saudi, LaNyalla Minta Pengawasan Jemaah Umrah RI Diperketat

Surabaya - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, berharap pengawasan turut diperketat terhadap 15 juta Jemaah umrah (JU) asal Indonesia. Hanya saja, pasalnya kebijakan pemerintah Kerajaan Saudi Arabia yang menargetkan jumlah tersebut.

“Kita tentunya menyambut baik niat Arab Saudi tersebut dengan target 15 juta jemaah umrah asal Indonesia tiap tahun. Ini merupakan bagian dari program Vision 2030 Arab Saudi. Program ini menargetkan kunjungan warga negara asing, termasuk umrah, sebanyak-banyaknya.,” kata LaNyalla pada media ini. 

Menurut LaNyalla, kabar ini merupakan angin segar bagi pelaku bisnis Travel Haji dan Umrah. Meskipun ada saingan dengan aplikasi Smart Pilgrims yang dikucurkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. 

"Tentu ini kabar yang sangat baik dan diharapkan mampu menjadi pemantik perekonomian dan berdampak baik bagi usaha travel di Indonesia. Meskipun harus bersaing dengan aplikasi Nusuk dan sejenisnya,” kata LaNyalla, di sela kunjungan daerah pemilihan di Jawa Timur, Rabu (9/11/22).

Namun LaNyalla juga mengingatkan, pentingnya pengawasan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang harus diperketat.

"Pemerintah harus berkaca dari kejadian yang lalu, saat terjadi penipuan haji dan umrah yang merugikan masyarakat. Ini tidak boleh terulang kembali, banyak masyarakat yang sudah merindukan tanah suci pasca pandemi. Sudah menabung lama, kalau tertipu kan itu keterlaluan," ujar LaNyalla.

Terkait ulas LaNyalla, “perubahan kebijakan terkait umrah yang tidak lagi dengan Kemenag tetapi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, hal itu perlu diatur dengan jelas”.

"Jangan sampai melahirkan polemik dan rebutan lahan bisnis, karena harus tetap bermuatan ibadah bagi jemaah, bukan sekadar wisata religi semata. Harus jelas benang merahnya," katanya.**