Kisruh Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan

Ada Dua Lantai Bassement Di Lapangan Merdeka Medan,  APSINDO Milenial : Benahi Dulu Pasar Tradisional Yang Memprihatinkan

Ada Dua Lantai Bassement Di Lapangan Merdeka Medan,  APSINDO Milenial : Benahi Dulu Pasar Tradisional Yang Memprihatinkan

Photo : Dedi Harvy Syahri Ketua APSINDO Milenial Kota Medan

Medan - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSINDO) Milenial Kota Medan menyoroti Lapangan Merdeka yang mau di lubangi dan di gali yang akan menjadi Bassement sesuai dengan IMB yang terpajang di pagar Proyek Revitalisasi Lapangan Merdeka membuat 

Dedi Harvy Syahri Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSINDO) Milenial Kota Medan mengatakan bahwa dirinya menganggap Walikota Medan tidak memiliki sense of crisis, Minggu (28/8/2022)

"Urgensinya lapangan merdeka di revitalisasi itu apa? masih banyak yang seharusnya Walikota Medan kerjakan mulai dari perbaikan pasar tradisional yang hari ini kondisinya memprihatinkan, stunting yang terus meningkat, pengendalian banjir dan keberadaan pedagang kaki 5 di seputaran medan yang terus menjamur di kota medan ! " ungkapnya

Dedy juga mempertanyakan Koloborasi Medan Berkah yang selama ini di gaungkan oleh Pemko Medan

"Kolaborasinya mana??? Masyarakat sudah banyak mengeluhkan kondisi yang ada, dan hari ini belum ada yang urgensi di lakukan walikota medan kecuali tambal sulam jalan,  konteksnya ini kegagalan penuh dari walikota medan yang saya anggap benyak menceritakan sebuah kisah tentang pencitraan terkait kinerja. silpa APBD Kota Medan 1,14 triliyun dana anggaran yang tak terserap membuktikan BOBBY NASUTION gagal membenahi kota medan !
Dan tak layak di daulat menjadi calon gubernur sumatera utara kedepan" ungkapnya

Soehardi Hartono Tenaga ahli pelestari sekaligus team leader konsultan untuk revitalisasi lapangan merdeka mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan mengatakan bahwa Revitalisasi Lapangan Merdeka sudah sesuai aturan yaitu PP No. 1 tahun 2022 dan PermenPUPR no 19 tahun 2021,

"Ide mengenai pengembangan dan pemanfaatan lapangan merdeka saat ini bukanlah ide yang baru atau inovatif, sudah pernah di lontarkan dari hasil - hasil diskusi dan sayembara tentang lapangan merdek, di tingkat global secara teoritis ada yang dinamakan dengan pendekatan Historic Urban Landscape atau HUL, pendekatan inilah yang di sampaikan TACB Kota Medan dalam revitalisasi lapangan merdeka, harus di pahami melestarikan cagar budaya bukanlah seperti melestarikan artefak yang sifatnya statis, kota adalah sesuatu yang dinamis, nelestarikan dengan perspektif win win solution dengan memperhatikan nilai penting apa yang di kandung atau melekat pada cagar budaya tersebut" paparnya

Soehardi juga mengatakan bahwa selama dirinya mengikuti rapat revitalisasi lapangan merdeka sudah melibatkan dinas lingkungan dan ahli lingkungan.

"Revitalisasi Lapangan Merdeka melibatkan semua ahli yang terkait seperti, ahli hidrologi dan drainase, ahli lansekap, ahli MEE, ahli konstruksi baik dari Medan maupun dari Bandung dan Jakarta dan secara prosedur dan langkah sudah on the track, jika ada kekurangan atau tidak sempurna itu hal yg lain" pungkasnya.

Lanjut Soehardi menjelaskan bahwa Lapangan Merdeka bukan hanya cagar budaya, tapi lapangan merdeka adalah ruang publik kota

"Nanti ada Bassement di lapangan Merdeka, Bassement pertama, Stand UMKM dan Kuliner, Meseum dan Galeri Art dan Bassement kedua tempat parkir" pungkasnya.**