Kebutuhan Bimbingan dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus

Kebutuhan Bimbingan dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus

Opini - Salah satu misi dari Layanan Pendampingan ABK adalah membantu siswa berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat keahlian dan jenis peminatannya.

Seorang ABK dikatakan berhasil dalam perkembangan yang optimal apabila ia dapat memanfaatkan sisa kemampuannya secara optimal sesuai dengan kecacatannya.

Namun kenyataan menunjukkan masih banyak kesenjangan dalam melahirkan anak untuk mencapai perkembangan tersebut. Salah satu kesenjangannya adalah masih banyak ABK yang tidak mampu menjalankan aktivitasnya sehari-hari, bahkan saat di sekolah mampu. Anak berkebutuhan khusus kurang mandiri karena masih memiliki kekhawatiran, anak yang tidak mendapatkan bakat pada tempatnya.

Pada dasarnya anak berkebutuhan khusus memiliki kebutuhan (fisik dan mental) yang sama dengan anak lainnya pada umumnya. Namun ada hal-hal khusus yang memerlukan perlakuan khusus, biasanya terkait dengan kelainan atau kecacatan yang dideritanya.

Penanganan kebutuhan anak berkebutuhan khusus dilakukan oleh profesi yang sesuai dengan bidangnya.Artinya akan banyak ahli yang terlibat dalam rangka memenuhi kebutuhan ABK itu. Sehingga dikenal dengan pendekatan multidisipliner. Para ahli dari berbagai bidang berkolaborasi memberikan layanan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan ABK agar berkembangan secara optimal.

Hasil wawancara salah satu  guru di SDN 010 Pengalihan Keritang yaitu dengan Bapak Edy Priyanto, S.T beliau mengatakan bahwa untuk saat ini di SD tempat beliau mengajar layanan pendidikan inklusi untuk anak berkebutuhan khusus masih kurang optimal dikarenakan masih kurangnya program yang mengharuskan suatu sekolah inklusi menyediakan sebuah layanan konseling bagi siswa dan orang tua anak inklusi.

Di sekolah SDN 010 ini masih adanya kekurangan guru bimbingan khusus. Solusinya pemerintah harus lebih menegaskan sekolah regular yang menerima anak inklusi menyediakan layanan bimbingan konseling untuk anak inklusi tersebut. Agar kemampuan akademik anak inklusi bisa di evaluasi dan dilihat perkembangannya selama mengikuti pembelajaran.**

Penulis Mahasiswa semester 4 Prodi PGSD Universitas Islam Riau (UIR) : Cicih Andini, Iqbal Adip Fachrezi, Mutia Hermi, Nofita Jayanti Barus, Pitriyani.

Dosen Pengampuh    : Dea Mustika, S . Pd., M. Pd.