Kordinator Roemah Joeang Medan Dapat Catatan Pena Kecil Dari Zeevanya Suci : Semoga Menjadi Pahlawan Super bagi Penulis Di Negeri Ini

Kordinator Roemah Joeang Medan Dapat Catatan Pena Kecil Dari Zeevanya Suci : Semoga Menjadi Pahlawan Super bagi Penulis Di Negeri Ini

Photo : Zhevanya suci, Rahmadsyah Kordinator Roemah Joeang Kota Medan dan Putri

Medan - Zeevanyasuci, perempuan kelahiran Kota Pematang Siantar yang bermimpi menjadi perempuan aktif dan produktif. Ia aktif menulis sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama, ia adalah seorang Founder Roemah Joeang bergerak di bidang pembelaan kaum perempuan dan anak, 28 Maret ia juga terpilih menjadi Ketua Wanita Swadiri Indonesia (WSI) Kota Pematang Siantar Masa Bhakti 2022-2027, ia juga seorang Wakil Komunitas Pendakwah Keren ( KPK) dan ada beberapa jabatan yang di pegang saat ini.
Usia 24 Tahun tidak menghalanginya untuk bermimpi, ia juga seorang pendongeng dan aktif di kegiatan Sosial dan juga kampung dongeng, ia juga seorang penikmat dan penyuka senyum anak kecil.

Zeevanyasuci mengatakan buku ini ia buat untuk orang-orang yang tidak percaya diri agar bisa mempercayai dirinya, meskipun menulis tidak seperti orang-orang bayangkan, tapi bagi perempuan kelahiran 97 ini menulis ada sesuatu yang menyenangkan

‘Gakpapa, nulis aja dulu, apa yang dialami ditulis, kalau sempat untuk di jadikan buku ya Alhamdulillah, setidaknya kita harus semangat, sukses memang milik semua orang tapi hanya untuk yang berjuang” ungkapnya

Rahmadsyah Kordinator Roemah Joeang dan Putri Relawan Volunteer Roemah Joeang Kota Medan mengapresiasi Suci, dirinya mengatakan tidak sedikit kaum muda bercita-cita menjadi penulis sukses. Mungkin karena mendapat inspirasi dari kisah para penulis buku laris. Siapa tidak ingin menjadi penulis sukses seperti Ayu Utami, Andrea Hirata, Tere Liye, Ika Natassa, Pidi Baiq, dan sederet penulis tenar lainnya? Senin (30/5/2022)

“Uci lagi menyusuri jalan sunyi karena menulis atau menekuni kegiatan menulis di Indonesia adalah jalan sunyi yang jarang dilalui orang. Tidak banyak orang yang menangguk keuntungan materi secara signifikan dari menulis, baik sebagai penulis purna waktu maupun paruh waktu, menulis buku itu ibarat rindu. Berat. Mungkin kita tidak akan kuat. Salam hormat untuk para penulis Indonesia. Mari menjadi pahlawan super bagi penulis buku di negeri ini” pungkasnya