Setoran Retribusi Sampah Pasar Jalan Meranti Bocor, Korcam GMB Minta Saber Pungli Usut

Setoran Retribusi Sampah Pasar Jalan Meranti Bocor, Korcam GMB Minta Saber Pungli Usut

Photo : Tanda bukti setoran Retribusi Sampah Jl Pasar Meranti Medan Petisah

Medan - Retribusi sampah di kawasan Pasar Jalan Meranti Kelurahan Sei Putih Timur 2, Kecamatan Medan Petisah di duga mengalami kebocoran dan tidak masuk ke kas daerah. 

Rahmadsyah Kordinator Kecamatan Gerakan Medan Berkah Kecamatan Medan Petisah mengatakan Retribusi Sampah yang berada di Jalan Pasar Meranti itu justru masuk kantong-kantong pribadi.
 
"Berdasarkan hasil Investigasi kita tentang potensi setoran retribusi sampah di Jalan Pasar Merantii bahwa wajib retribusi masih bocor, uang yang didapat masuk ke kantong pribadi," kata Rahmat, Rabu (25/5/2022) 

Menurut Rahmat, berdasarkan Informasi yang kita dapat di lapangan bahwa kutipan di Pasar Meranti adalah sebagai berikut : 

Uang kebersihan per hari per pedagang Rp.4000  x 200 pedagang x 30.hari = 24.000.000

Uang jaga malam perhari per pedagang Rp.2000 x 200 pedagang x 30 hari = 12.000.000
                                                                Uang lapak atau meja hitungannya perbulan satu lapak atau satu meja berkisar Rp.250 ribu sampai 350 ribu perbulan ada sekitar 90 -100 meja yang dikutip uang lapaknya pasar meranti atas nama A, T, Alm P sekarang dikuasai anaknya H, dan I, 

Saat Rahmat mengecek ulang setoran retribusi sampah yang masuk ke kas daerah hanya Rp.2,4 juta perbulannya 

“Ini kebocoran Retribusi Sampah di Jalan Pasar Meranti sangat tinggi, Potensinya 26 juta perbulan tapi di setoran WRSnya hanya 2,4 juta perbulan, kita minta Saber Pungli untuk mengusut ini, ini masih satu Titik WRS di Kecamatan Medan Petisah, kita duga masih banyak kebocoran yang terjadi” ungkap Rahmad

Rahmad juga mempertanyakan kenapa setelah di tulis awak media baru Wajib Retribusi Sampahnya muncul, berarti selama ini Pasar Meranti setoran retribusi sampahnya masuk ke kantong pribadi

“WRS itu baru muncul di bulan Mei 2022, karena di ributin, jadi selama ini jelas masuk ke kantong pribadi” ujarnya

Zulham Kasi Sarpras Kecamatan mengatakan bahwa WRS dengan Potensi Retribusi masih sangat jauh

“Beda jauh sama rekening WRS nya ya abanghanda" kata Zulham

Sebelumnya di beritakan Pasar Liar Meranti lama Jl Iskandar Muda Baru, Kelurahan Petisah Tengah Kecamatan Medan Petisah memiliki Potensi PAD tapi sayangnya sampai saat ini kutipan tersebut masuk ke kantong pribadi oknum, bahkan keberadaan ratusan tempat pedagang di kawasan itu pernah digusur karena dinilai mengganggu ketertiban umum.

Rahmadsyah Aktifis Anti Korupsi yang tergabung dalam Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup (LKLH) mengatakan berdasarkan hasil investigasi dirinya bahwa Kutipan yang di lakukan oleh oknum mencapai puluhan juta perbulan bahkan kutipan tersebut di duga mengalir Oknum Kecamatan Medan Petisah. Sabtu (2/3/2020)

"Kutipannya sampai puluhan juta perbulan dari pedagang ke Oknum, Total Pedagang itu Hampir 200 pedagang, ada kutipan jaga malam, kebersihan dan uang lapak, kutipan itu juga di duga mengalir ke Kecamatan Medan Petisah" ungkapnya.

Lanjut Rahmadsyah menjelaskan Pasar Meranti Lama kerap di gusur oleh Pemerintah Kota Medan karena daerah itu adalah kawasan pemukiman bukan kawasan Pasar sesuai Rencana Detail Tata Ruang dan Wilayah Kota Medan (RTRW) karena sebelumnya Pemerintah Kota Medan sudah menyiapkan Pasar Tradisional yang di kelola PD Pasar Kota Medan di Jl Khandak SPT 2 Kecamatan Medan Petisah.

"Itu Kawasan Pemukiman di jadikan Pasar Liar oleh Oknum dengan membuat lapak lapak dan menyewakan lapak serta mengutip sejumlah uang kepada pedagang yang berjualan di situ" ungkapnya.

Deni Zebua Lurah Sei Putih Timur 2 (SPT 2) mengatakan bahwa salah seorang yang sering mengutip para pedagang yang bernama Tejo pernah di periksa oleh Polisi terkait Pasar Meranti lama

"Ada namanya Tejo pernah di periksa Polisi terkait Kutipan ke Pedagang Pasar Meranti lama" ungkapnya.

Budi Ansary Lubis Camat Medan Petisah mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menerima apapun dari pedagang Pasar Meranti bahkan dirinya akan membuat Wajib Retribusi Sampah (WRS) di lokasi Pasar Meranti Lama tersebut.

"Sepeserpun saya tak ada menerima apapun dari pedagang Pasar Meranti Lama dan rencana saya akan membuat Wajib Retribusi Sampah di situ bang" pungkasnya.

Tejo sampai saat ini tak dapat di Konfirmasi, berdasarkan info dari warga sekitar Pasar liar Meranti lama, Tejo dalam keadaan sakit.**