Ungkapan Hati Seorang Jurnalis dan Aktifis Kota Medan : Apakah Menyuarakan Kebenaran Merupakan Kejahatan?

Ungkapan Hati Seorang Jurnalis dan Aktifis Kota Medan : Apakah Menyuarakan Kebenaran Merupakan Kejahatan?

Photo : Rahmadsyah seorang aktifis dan jurnalis Kota Medan

Medan - Rahmadsyah yang sehari hari berprofesi sebagai Jurnalistik dan juga sebagai Penggiat Aktifis yang pernah menjadi Orator di Hari Anti Korupsi Sedunia di depan halaman kantor Gubernur Sumatera Utara mempertanyakan apakah bicara kebenaran merupakan kejahatan. 

Rahmadsyah mengatakan dirinya terkejut saat di jemput paksa oleh Polrestabes Medan saat dirinya sedang menulis pemberitaan terkait Demo Korupsi Migor di Kafe Kopi O di Jalan H. Zainul Arifin Kampung Keling beberapa waktu lalu.

Penjemputan oleh Polrestabes Medan terhadap Rahmadsyah di saksikan oleh Indra Mingka Ketua Lembaga Konservasi Lingkungan (LKLH) Sumut, Zulkifli Ketua LSM Penjara Sumut Dan Yeni berprofesi sebagai Jurnalis. Kamis (28/4/2022)

"Terkejut aku bang, kok bisalah aku di jemput paksa oleh Polrestabes Medan, akukan hanya seorang aktifis dan jurnalis" pungkasnya

Rahmadsyah yang juga Ketua Komunitas Sedekah Jum'at Kacamatan Medan Petisah binaan AKBP Ikhwan Lubis SH MH ini mengatakan dirinya di periksa selama 1x24 jam oleh Unit VC Pidum oleh penyidik Brata.

"Aku sempat nginap di Unit Pidum VC, Alhamdulillah akhirnya aku bisa pulang,  bisa kumpul keluarga lagi selama Ramadhan dan lebaran" ungkapnya

Rahmadsyah berharap HP yang disita oleh Kepolisian bisa di ambil,  karena menurut Rahmadsyah HP itu banyak menyimpan No kontak Nara Sumber dan rekaman wawancara dirinya sebagai kepala perwakilan wilayah sumatera utara media online kabarriau.com

"Hp yang di sita merupakan alat bekerja sebagai jurnalis,  mohonlah pihak kepolisian bisa memberikan kembali hp tersebut agar aku bisa menjalani aktifitas sebagai jurnalis dan aktifis" ungkapnya.

Rahmadsyah juga menceritakan bahwa dirinya di laporkan ke Polrestabes Medan karena saat melakukan peliputan tentang adanya dugaan Narkoba, Prostitusi dan Suap Asimilasi di salah satu Rutan di Sumut menyebutkan nama seseseorang.

"Ada nama seseorang kusebutkan saat aku melakukan investigasi dan peliputan tentang dugaan narkoba,  prostitusi dan suap asimilasi di salah satu Rutan di Sumut, tak terima mereka, makanya aku di laporkan di Polrestabes Medan bang "pungkasnya.**