Deni Zebua Ngaku Tak Mau Jadi Lurah SPT 2, Aspem Sekretariat Daerah Kota Medan Angkat Bicara : Akan Di Klarifikasi

Deni Zebua Ngaku Tak Mau Jadi Lurah SPT 2, Aspem Sekretariat Daerah Kota Medan Angkat Bicara : Akan Di Klarifikasi

Photo : Sofyan Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Pemko Medan

Medan - Terkait Deni Zebua tak mau jadi Lurah SPT 2 membuat Sofyan Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Pemko Medan angkat bicara.

Sofyan mengatakan akan dilakukan klarifikasi terhadap hal dimaksud

"Akan dilakukan klarifikasi terhadap hal dimaksud" ungkapnya melalui pesan WA

Sebelumnya di beritakan, Deni Zebua saat ini menjadi Lurah Sei Putih Timur 2 (SPT 2) Kecamatan Medan Petisah, sebelumnya Deni Zebua menjabat sebagai Lurah Sei Putih Barat (SPB) juga berada di Kecamatan Medan Petisah.

Deni Zebua mengatakan di hadapan awak media dan Ketua Pokmas Nano bahwa dirinya sebenarnya tidak mau menjadi Lurah SPT 2 karena diantara kelurahan yang lain Kelurahan inilah yang paling rendah dan dirinya sudah capek menjadi Lurah kalau di pindahkan dirinya berharap di luar Kecamatan Medan Petisah.

"Mohon maaf bang Nano sebagai Pokmas dan Tokoh Masyarakat SPT 2, sebenarnya saya tak mau jadi Lurah SPT 2, karena sudah lama saya menjadi lurah di SPB, kalau bisa saya di tempatkan di luar Kecamatan Medan Petisah, Lurah SPT 2 ini paling rendah dari Kelurahan SPB sebenarnya saya berharap di tempatkan di luar Kecamatan Medan Petisah, tapi karena sudah di tempatkan, saya harus terima" ungkapnya

Rahmadsyah Kordinator Kecamatan Gerakan Medan Berkah (GMB) Medan Petisah mengatakan terkejut mendengar pernyataan Lurah SPT 2 yang membeda bedakan antara satu kelurahan dengan kelurahan lainnya, dirinya berharap Lurah itu bersyukur dan Fokus berkoloborasi mewujudkan Program Walikota Medan khususnya Medan Tanpa Banjir (Medan Tajir) dan Satu Kelurahan, satu Centra Kewirausahaan sesuai dengan janji Kampanye Bobby-Aulia

"Tak layaklah seorang Lurah ngomong gitu, bekerja saja, berkoloborasi mewujudkan Program Pak Wali khusunya Medan Tajir, dan satu Kelurahan, satu Centra Kewirausahaan, kalau tak sanggup silahkan mundur" ungkapnya

Lanjut Rahmad menjelaskan bahwa Tugas Relawan Gerakan Medan Berkah saat Pilkada yaitu mengajak masyarakat memilih Bobby-Aulia tapi setelah menjabat pun memiliki peran yaitu sebagai Mata Telinga Bobby-Aulia untuk mewujudkan Program Walikota Medan sampai ketingkat lingkungan dengan hastag Koloborasi Medan Berkah
 
 “Tugas GMB tidak hanya berhenti setelah Pilkada usai, tapi tugas kami sebagai mata telinga Bobby-Aulia dan memberi masukan untuk menunjang kinerja Walikota Medan karena kami khawatir kalau Bobby-Aulia hanya mendengarkan dari ‘dalam’ takutnya ABS (Asal Bapak Senang),” pungkas Rahmad.**