Medan - Beberapa waktu lalu Viral Aksi Pelemparan Batu yang di lakukan Satpam DPRD Kota Medan ke massa Aksi bahkan berdasar hasil rekaman CCTV, Polrestabes Medan menangkap dua oknum satpam (sekuriti), yang terlibat dalam kasus pelemparan batu terhadap pendemo Omnibus Law, di kantor DPRD Medan. Setelah dilakukan proses pemeriksaan, terhadap keduanya juga telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kedua tersangka yakni, berinisial ABH (23) dan AJ (23). Kepada polisi keduanya mengaku sengaja melakukan pelemparan terhadap para pendemo dari atas gedung DPRD Medan pada, Kamis (8/20/2020)

Pada saat itu kepada wartawan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko melalui Kasat Reskrim Kompol Martuasah Tobing juga mengatakan keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Rahmadsyah, Aktifis yang juga pernah melakukan Aksi Demo di DPRD Kota Medan sangat menyayangkan kenapa Satpam DPRD Kota Medan yang pernah di tetapkan tersangka bisa bekerja kembali.

"Kok bisalah bekerja kembali Satpam itu, dia kan pernah di tetapkan tersangka oleh Polisi kasus pelemparan massa Aksi dengan Batu" ungkapnya penuh tanya

Lanjut Rahmadsyah menjelaskan bahwa Gedung Wakil Rakyat dari tahun ke tahun Walau PT Pemenang Tender Pengelola Satpam berubah tapi personel Satpamnya tak berubah di tambah lagi prosuder masuk ke Gedung sangatlah ketat.

"Gedung Rakyat tak lagi menjadi Rumah Rakyat, dulu tak ada Portal kini ada Portal, ketat sekali akses masuk mau menjumpai Wakil Rakyat,  belum lagi Personel Satpamnya tak berubah walau PT pemenang tendernya berubah dan barulah ku dengar ada satpam yang melempar batu saat rakyat menyampaikan aspirasinya di Gedung Wakil Rakyatnya" ungkapnya kecewa 

Awak media mencoba mengkonfirmasi Ali Sipahutar Sekwan DPRD Kota Medan dan Imelda Kabag Umum Sekretariat DPRD kota Medan tapi sampai saat berita ini di tulis tidak menjawab.**